Selasa, 18 Maret 2014

RIBUAN BALITA DI KOTA MALANG MASIH ALAMI GIZI BURUK

[Selasa, 18 Maret 2014 12:54:40 Reporter : Hanum Oktavia]
MALANG (beritajatim.com) - Angka gizi buruk balita di Kota Malang ternyata masih tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang tahun 2013, dari sebanyak 67.524 balita yang ada di Kota Malang, sebanyak 2.357 balita masih mengalami kekurangan gizi, 230 balita mengalami gizi buruk, dan 554 balita terancam gizi buruk.

Kepala Dinkes Kota Malang, Asih Tri Rachmi mengatakan, mayoritas bayi yang mengalami gizi buruk disebabkan oleh kesehatan ibu ketika masa kehamilan. Salah satunya ibu hamil yang mengalami anemi atau kekurangan darah. "Banyak wanita yang kurang memperhatikan kesehatan dan asupan nutrisi saat hamil," kata Asih saat ditemui di Balai Kota Malang, Selasa (18/3/2014).

Ia menyebutkan, pada tahun 2013 jumlah ibu hamil di Kota Malang sebanyak 15.194 orang, sedangkan yang mengalami anemi atau kekurangan Hemoglobin (Hb) mencapai 5.604 orang. "Ibu hamil yang mengalami anemi bisa berdampak pada kesehatan bayi," tutur mantan Kepala Dinas Koperasi Kota Malang ini.

Guna mencegah naiknya angka gizi buruk, kini Dinkes Kota Malang menggalakkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Menurutnya, keberadaan Posyandu penting untuk memonitor tumbuh kembang balita. Sehingga bisa diantisipasi lebih awal jika ada indikasi balita yang mengalami gizi buruk. "Kami menghimbau masyarakat untuk rutin mengikutsertakan balita ke Posyandu," imbuhnya.

Selain menggalakkan Posyandu, pihaknya juga mensosialisasikan mengenai pentingnya konsumsi daun kelor bagi ibu hamil dan menyusui. Hal itu merupakan salah sayu langkah pencegahan gizi buruk balita. Sebab daun kelor memiliki kandungan zat besi yang tinggi, atau 25 kali lebih besar dari daun bayam.

"Jika ibu hami mengkonsumsi daun kelor, maka akan terhindar dari anemi. Kesehatan balita pun juga akan terjaga dan tidak terancam gizi buruk," pungkas wanita berjilbab ini. [num/kun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar