Jumat, 27 Desember 2013

Kerja atau Kuliah di Luar Negeri Sebagai Analis Kesehatan (MLT)???

Mumpung masih hangat di ingatan, hari ini saya datang ke acara buatan adik-adik tingkat di jurusan analis kesehatan Poltekkes Bandung, seminar+olimpiade dan lomba karya tulis ilmiah untuk mahasiswa analis kesehatan se-Indonesia yang pertama kali dilaksanakan, ‘spekta medika 2013′ lah namanya.
Saya ikut acara seminar pada hari terakhirnya, 8 Desember 2013 di auditorium Poltekkes Bandung jalan Pajajaran. Topiknya yang pertama itu sertifikasi (ngantuk bener yang ini), kedua dan ketiga itu berbau-bau peluang kerja dan studi lanjut. Nahh berhubung banyak banget kayanya anak-anak analis yang masih labil untuk menentukan langkah, bahkan labil apakah jiwanya ada di jurusan ini, mungkin posting saya ini bisa membantu kalian? haha, walaupun sekarang sudah berada di dunia industri, yang relatif jauh dengan dunia pelayanan kesehatan, tapi ini hasil pemikiran saya ketika masih jadi mahasiswa dan sekarang yang sudah sedikit matang

Kerja sebagai analis kesehatan ke luar negeri.
saya jawab: sangat bisa. Saya pernah buka laman penyalur tenaga kesehatan ke Kuwait, kayanya sih resmi, tapi lupa namanya. Disana ga cuma perawat, yang memang udah ga usah ditanya kebutuhannya, tapi saya liat juga ada untuk analis kesehatan juga. Syaratnya waktu itu pengalaman kerja di rumah sakit 3 tahun, dan tentunya bahasa Inggris yang sangat baik. Kenapa harus rumah sakit? kayanya sih karena pengalaman di rumah sakit itu sangat beragam dari penyakit biasa sampe luar biasa ada. Then, English is a compulsory requirement, don’t ask me why, don’t ask me how, and such thing about English proficiency anymore please… you know your English proficiency, better than any one else in this world, dude!
Ada juga kalau mau kerja di Kanada sana. Disana sih jelas banget terbuka bagi siapa saja dari negara mana saja, asalkan memenuhi kriteria mereka. Kanada itu kan negara yang kebanyakan imigran, tapi imigran resmi ya, bukan gelap-gelapan, jadi mereka merekrut banyak tenaga-tenaga ahli dari berbagai belahan dunia yang mau gawe disana. Coba cari di google: CSMLS , Canadian Society of Medical Laboratory Scientist.Semua syarat dan tetek bengek nya da disana tinggal dibaca, pastinya dalam bahasa Inggris, atau kalau mau pake bahasa Perancis juga disediakan ko :P. Intinya kalau yang Kanada ini, harus nyiapin seluruh dokumennya sendiri, mulai dari menterjemahkan ijazah dan surat-surat, sampe ujian seleksi dan akomodasi awal disana. Kalau diitung sih, ada keluar ratusan dollar Kanada, worth it or not, you decice!
Terus… saya juga pernah tanya-tanya ke patelki-nya Jepang, JAMT , Japan Association of Medical Technologist. Saya tanya gimana cara kalau mau jadi tenaga MLT asing disana. Jawabannya sederhana: lulus ujian nasional (sertifikasi) untuk MLT Jepang dan bisa bahasa Jepang nyaris persis dengan penduduk lokal. Langsung jleb, masih banyak cara menuju Tokyo.
Pada intinya.. kalau kalian mau coba-coba gawe ke luar, siapkan English Proficiency sebaik mungkin. Masalah nilai mah asal ga bodo-bodo amat lah, yang penting pas gawe bener (kan udah pengalaman dulu di RS). Jangan dulu ngarep kalo buat analis ini sistemnya bakal kaya perawat, yang relatif gampang buat gawe di luar, harus banyak-banyak usaha ddengan keringat peluh. Jangan mau kalah sama orang Filipin, mereka udah kemana-mana lho. Kalau penasaran sama lowongan-lowongan kerjanya, bisa cari lewat google aja, contohnya: medical lab tech vacancies in Saudi Arabia/UAE/Kuwait. Di Asean aja sebenarnya pasar sudah terbuka, tinggal bisa bersaing atau tidaknya saja. Ayo, setidaknya ada 1-2 dari kalian yang bisa tembus, akan menjadi contoh hidup yang nyata untuk yang lainnya

Kuliah lagi? kemana ya?


Pertanyaan ini pasti seringkali mengisi relung hati dan jiwa mahasiswa D3 analis kesehatan. Semenjak ada D4 ankes, pasti rata-rata pada ‘lari’ ke sana, tapi sekarang aturannya belum boleh menerima dari lulusan d3 (yang poltekkes kemenkes). Alternatif lain? masih banyak ko… selama punya akal kreatif dan bisa melalkukan sesuatu yang beda, insya Allah bisa. Kreatif disini bukan jago gambar atau maen musik ya, tapi kreatif mencari ide-ide baru yang segar. Jangan hanya terpaku pada satu bidang saja, harus berani, kalau memang mau mencobanya. Boleh lah pekerjaan utama menjadi staf di labkes, tapi diluar itu punya kegiatan-kegiatan atau hobi lain yang mendukung sofskill dan menjalin relasi. Memang, kebanyakan pasti berpikir lanjut ke S1, sebenarnya apa yang didapat dari kuliah S1? Buat ijazah atau pengakuan saja kah? Coba dipikir lebih dalam dan resapi makanya, bahwa belajar itu memang membentuk pola pikir. Bukan hanya sekedar menerima materi kuliah, mengerjakan tugas, lalu ikut uas. Di balik materi-materi itu semua ada tahapan-tahapan yang sering terlupakan, contohnya mengenal gaya belajar, cara menyerap informasi baru, cara berkomunikasi dan berpikir sistematis. Saya sebenarnya yakin, mau apapun bidang keilmuannya, kalau kita memiliki sesuatu yang ‘beda’ dan sesuatu itu menjadikan kita berbeda diantara sekelompok orang-orang lainnya, pastilah akan mencapai keberhasilan. Intinya cari dan pahami, “dimana sesungguhnya minat, keunggulan, dan nilai lebih saya?” dan bekerja dengan sepenuh hati.. ahahah klise banget ya? tapi coba saja sendiri. Yaa walaupun banyak yang bilang, ‘kuliahnya harus linier dengan yang sebelumnya’ itu sih buat yang ingin terus berkarir di lahan yang sama, bahkan dengan cara itu pun banyak yang melenceng-lenceng ko.
Banyak banget yang masuk ke postingan saya tentang S1 analis ke Jepang. Banyak yang nanya dari hal terdangkal, berdoa, sampe minta nomor ponsel saya. Maaf bukannya saya galak atau sombong, tapi saya ingin kalian mahasiswa analis kesehatan menjadi lebih tajam dan peka dalam mencari informasi dan data. Semua informasi/data tersedia dalam bahasa Inggris, masih untung bukan bahasa Jepang kan? Saya sendiri akhirnya mengurunkan niat untuk coba daftar ke program tersebut karena alasan finansial. Di awal pendaftaran harus bayar, yang waktu itu sekitar 35.000-40.000 yen, sekitar 3,5-4 juta rupiah. Baru aja lulus D3, belum kerja, masa mau nodongin lagi tangan ke orang tua atau sodara. Akhirnya yaa saya berada di jalan sekarang yang saya nikmati ini

Sabtu, 26 Oktober 2013

Cover karma-Coklat by UKM Seni

bantu subscribed ea
AAKMAL UKM Musik dadakan
http://www.youtube.com/watch?v=3_cRnLxoo2s

Pertemuan Komite Pengarah Bidang Kesehatan ke-7 OKI Mengawali Rangkaian Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI ke-4 di Indonesia

Ini adalah komitmen kita bersama untuk menyusun dan memiliki Organization Islamic Cooperation Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA) 2013-2022 sebagai pedoman untuk bertindak dalam pembangunan kesehatan.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, yang dibacakan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, saat membuka pertemuan Komite Pengarah Bidang Kesehatan ke-7 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau atau the 7th Steering Committee on Health (SCH) OIC Meeting di Jakarta (21/10). Pertemuan yang mengawali rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI ke-4 2013 di Indonesia tersebut dihadiri oleh: Ketua ICHM ke-3, Wakil Menteri Kesehatan Republik Kazakhstan, Mr Bolat Tokezhanov; Assistant Secretary General of Organization of Islamic Countries (OIC) Abdul Moiz Bokhari; para Menteri Kesehatan dan Kepala Delegasi yang berasal dari 7 negara anggota OKI, yaitu Indonesia, Iran
Djibouti, Arab Saudi, Senegal, Kazakhstan, dan Tadjikistan.

Dalam sambutannya, Menkes RI menerangkan bahwa Pertemuan Komite Pengarah Bidang Kesehatan ke-6 OKI sebelumnya telah diselenggarakan di Jakarta pada 23 s.d 24 April 2013. Pertemuan the 6th SCH OIC tersebut menyetujui draft OIC Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA) 2013-2022 dan merekomendasikan Sekretariat Jenderal OKI untuk menyerahkan dokumen untuk diadopsi dalam Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI ke-4 atau Islamic Conference of Health Ministers (ICHM) tahun 2013 yang akan segera dilaksanakan.

Pertemuan ini menghasilkan output, antara lain:
1. Dokumen Final Rencana Pelaksanaan OIC-SHPA 2013-2022 (akan disahkan ICHM ke-4);
2. Draft strategi dan rencana perbaikan kemandirian dalam produksi obat-obatan dan vaksin;
3. Draft berbagai dokumen yang akan diterbitkan oleh ICHM ke-4.

Pada kesempatan tersebut, Menkes RI menyatakan sangat mendukung pengesahan draft final Rencana Pelaksanaan OIC-SPHA 2013-2022 untuk diadopsi dalam the 4th ICHM.

Jika OIC-SHPA 2013-2014 disepakati, dilaksanakan secara efektif dan dievaluasi dengan baik, ini akan menjadi lompatan besar untuk mewujudkan tujuan kita bersama yaitu meningkatkan kesejahteraan umat, ujar Menkes RI.


OIC-Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA)

Atas inisiatif Indonesia, ICHM ke-3 di Kazakstan (2011) mendukung sepenuhnya usulan tentang perlunya disusun OIC-Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA). OIC-SHPA dibentuk dengan tujuan agar kerjasama OKI dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, yang operasional, terukur dan mempunyai arah yang jelas, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di negara anggotanya. Guna mendukung gagasan Indonesia dimaksud, Pertemuan Tingkat Menteri telah memberikan mandat kepada Indonesia dan SESRIC, untuk menyusun draft OIC-SHPA, berdasarkan input dari semua negara anggota.

Tahun 2012, diselenggarakan pertemuan Experts Advisory Group Meeting (EAGM) on the Draft Organization of Islamic Cooperation Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA) di Ankara, Turki. Pertemuan tersebut menyepakati bahwa OIC-SHPA akan diimplementasikan untuk jangka waktu 10 tahun (2013-2022) dengan prioritas pada sedikitnya enam tematik area, yaitu: 1) Health System Strengthening; 2)Disease Prevention and Control; 3) Maternal, New-born and Child Health and Nutrition; 4) Medicines, Vaccines and Medical Technplogies; 5) Emergency Health Respons and Interventions; dan 6) Information, Research, Education and Advocacy.

Draft Rencana Pelaksanaan OIC-SPHA 2013-2022 difinalisasikan pada pertemuan EAGM OIC-SPHA yang telah dilaksanakan pada 18-19 Juni 2013 di Bandung.

Steering Committee on Health (SCH)

Komite Pengarah Bidang Kesehatan atau Steering Committee on Health (SCH) secara khusus dibentuk untuk menyiapkan substansi pembahasan pada tingkat Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI, berdasarkan concern dan input negara anggota. Komite ini bertemu setidaknya sekali dalam setahun.

Keanggotaan Komite Pengarah bidang Kesehatan terdiri dari unsur: 1) Ketua ICHM periode berjalan; 2) Ketua ICHM periode sebelumnya; 3) Ketua ICHM periode selanjutnya, 4) Saudi Arabia; 5) negara anggota OKI yang menjadi Chair of OIC Summit; 6) dua negara perwakilan wilayah; dan 7) Sekretariat OKI dan badan dibawahnya, seperti: OIC Ministerial Standing Committee on Science and Technology (COMSTECH), Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO), Social Research and Training Centre for Islamic Countries (SESRIC), serta orgainsasi internasional seperti Islamic Development Bank (IDB), dan governmental organization (WHO, UNICEF, UNFPA, Global Fund).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

Indonesia Tuan Rumah Pertemuan The 4th Islamic Conference on Health Ministers (ICHM) Organization Islamic Cooperation (OIC) 2013

Indonesia aktif dalam berbagai organisasi internasional, salah satunya Organization Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Organisasi ini didirikan di Rabat, Maroko pada 25 September 1969 dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa di Jerussalem pada tanggal 21 Agustus 1969. Saat ini OKI beranggotakan 57 negara dari kawasan Asia, Arab, dan Afrika. Sebelum Juni 2011, Organisasi Kerjasama Islam bernama Organisasi Konferensi Islam. Hingga saat ini, OKI merupakan satu-satunya organisasi antar pemerintah yang mewakili umat Islam dunia.

Islamic Conference on Health Ministers (ICHM)

Dalam kerangka OKI, terdapat bentuk kerjasama kesehatan di antara negara-negara anggota yang tertuang dalam forum Islamic Conference of Health Ministers (ICHM). Pertemuan ini diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. ICHM membahas masalah prioritas kesehatan masyarakat Muslim dan meninjau berbagai aspek status kesehatan di negara-negara anggota OKI, termasuk perkembangan dan situasi, kekhawatiran, kebutuhan dan prioritas dalam bidang kesehatan.

ICHM pertama diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia (2 s.d15 Juni 2007). ICHM ke-2 diselenggarakan di Iran (2009), dan ICHM ke-3 diselenggarakan di Astana, Kazakhstan (29 September s.d 1 Oktober 2011).

Atas inisiatif Indonesia, Konferesi Tingkat Menteri Kesehatan OKI Ke-3 di Kazakstan mendukung sepenuhnya usulan tentang perlunya disusun OIC-Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA).OIC-SHPA dibentuk bertujuan agar Kerjasama OKI dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, terukur dan mempunyai arah yang jelas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di negara anggotanya.

Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI ke-3 tahun 2011 di Astana, Kazakhstan, menetapkanIndonesia sebagai ketua pada periode 2013-2015, menggantikan posisi Kazakhstan Pertemuan tersebut juga menyepakati Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI ke-4 tahun 2013 yang akan dilaksanakanpada 21-24 Oktober 2013. Kepercayaan tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap peran aktif Indonesia dalam mendorong pentingnya kerja sama OKI untuk meningkatkan pembangunan sektor kesehatan di negara-negara anggotanya, termasuk melalui penyelenggaraan pertemuan bidang kesehatan OKI.

Pada suatu Konferensi ICHM akan menghasilkan resolusi dan deklarasi. Resolusi I ini merupakan hasil kesepakatan anggota OKI atas isu-isu yang dibicarakan dalam konferensi. Resolusi bisa merupakan pengembangan resolusi konferensi sebelumnya. Resolusi dapat pula dibuat sebagai bentuk adopsi terhadap resolusi WHA yang disesuaikan dengan konsep Islami. Untuk memonitor, mengevaluasi, dan menindaklanjuti deklarasi dan resolusi yang dihasilkan ICHM, dibentuklah suatu komite yang disebut Steering Committee on Health (SCH).

SekilasMengenaiThe 4th ICHM OIC 2013 di Indonesia

Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan OKI ke-4 tahun 2013 atau The 4th Islamic Conference on Health Ministers (ICHM) Organization Islamic Cooperation (OIC) 2013, maka Menteri Kesehatan RI akan menjadi Ketua Panitia Pengarah Bidang Kesehatan atau Steering Committee on Health Organization Islamic Cooperation (SCH OIC) tahun 2013-2014.

Pertemuan yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 21 s.d 24 Oktober 2013 mendatang akan dihadiri Menteri-menteri Kesehatan negara anggota OKI didampingi 1 orang alternate delegate, perwakilan organisasi internasional, serta undangan lainnya seperti wakil dari tiap negara anggota ASEAN dan perwakilan lintas sektor dalam negeri terkait. Tema yang diangkat dalam pertemuan tersebut, yaituBetter Nutrition, Better Health, Better Ummah.

Pertemuan the 4th ICHM OIC 2013 di Indonesia akan membahas Rencana Persiapan Pandemi, Gizi dan Kerjasama Konkrit negara OKI di bidang kesehatan. Dalam pertemuan tersebut, juga akan dibahas mengenai penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi oleh negara-negara OKI seperti penyakit TB, malaria, polio, pencegahan Kematian Ibu dan Anak yang terus meningkat, kemandirian farmasi termasuk vaksin, gizi dan stunting, gaya hidup sehat dan penyakit tidak menular serta kontibusi negara OKI dalam dokumen MDGs tahun 2015.

Adapun rangkaian pertemuan the 4th ICHM OIC 2013, yaitu:
1. Pertemuan Komite Pengarah bidang Kesehatan ke-7 yang diselenggarakan pada 21 Oktober 2013.
2. Upacara Pembukaan Konferensi Islam Menteri Kesehatan ke-4 di Istana Wakil Presiden.pada 22 Oktober 2013.
3. Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan negara OKI ke-4 atau Health Ministerial Meeting (HMM) pada 22-24 Oktober 2013 adalah pertemuanpara Menteri Kesehatan dari masing-masing negara anggota beserta para eselon 1 yang telah hadir di pertemuan Senior Officials Meeting serta undangan kementerian/lembaga terkait lainnya.
4. Pertemuan Komite Pengarah bidang Kesehatan ke-7 (lanjutan) pada tanggal 24 Oktober 2013, yang akan mengawali masa kerja keketuaan Indonesia.
Dengan diangkatnya tema tersebut dalam Konferensi ke-4, diharapkan dapat meningkatkan komitmen negara anggota OKI baik dalam kapasitas sebagai individual country maupun regional dalam peningkatan status gizi menuju penguatan produktifitas dan kesejahteraan umat. Selain itu, para negara anggota OKI dapat saling membantu untuk menuntaskan permasalahan dalam mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) dan meningkatkan kemandirian negara OKI dalam memproduksi produk farmasi, termasuk vaksin.

Sebelumnya, Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan ke-4 OKI akan didahului oleh penyelenggaraan Pertemuan Komite Pengarah Kesehatan atau Steering Committee on Health (SCH) OKI ke-7 pada 21 Oktober 2013, dengan agenda:
a. Kesepakatan untuk rancangan final Implementation Plan for the OIC-SHPA 2013-2022 untuk diadopsi pada Konferensi Islam Menteri Kesehatan ke-4;
b. Pembahasan mengenai kemandirian produksi produk farmasi dan vaksin; serta
c. Persiapan Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan ke-4 OKI (agenda, panel diskusi, dan rancangan resolusi).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline <kodelokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan e-mail kontak@depkes.go.id. Dapat juga menghubungi Pusat Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kementerian Kesehatan RI, melalui alamat email indonesia.oicmeetings@gmail.com (CP: Bpk. Dicky Budiman, MD, MScPH +62812 1993 7313)

Jumat, 26 Juli 2013

Pengambilan KHS

Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Malang (AAKMAL) bahwasanya pengambilan KHS untuk semester ganjil dapat dilakukan pada hari sabtu 27/7/13 jam 10.00 wib
tanpa membawa perangko dan amplop
namun ada ketentuan yang harus dipenuhi sebelumnya :
1. Mengisi data mahasiswa di web site AAKMAL
2. Menyelesaikan segala tanggungan administratif.

adapun tata cara pengisian data mahasiswa sebagai berikut :
1. bukalah link web site AAKMAL
2. klik > Mahasiswa
3. isi user name dan pasword dengan NIM (nomor induk mahasiswa) masing-masing, lalu enter atau login
4. pilih > Edit data
5. isilah form :
a. Alamat
b. Phone (nomor mahasiswa/nomor wali mahasiswa)
cth. 0838123XXX/0812345XXX
c. E-mail mahasiswa
6. pilih update data

sekian pemberitahuan ini,
Infokom Bem AAKMAL

Pengisian KRS ONLINE

Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Malang (AAKMAL) bahwasanya pengisian KRS untuk semester ganjil dapat dilakukan melalui web site
www.aakmalang.ac.id
adapun tata cara pengisian KRS sebagai berikut :
1. bukalah link web site AAKMAL
2. klik > Mahasiswa
3. isi user name dan pasword dengan NIM (nomor induk mahasiswa) masing-masing, lalu enter atau login
4. plih > KRS
5. pilih tambahkan mata kuliah.
6. klik tanda + pada masing-masing mata kuliah yang akan diambil, (lakukan halyang sama pada mata kuliah yang lain hingga seluruh mata kuliah telah terambil semua)
7. untuk menunjukkan bukti pengisian KRS telah anda lakukan cetak halaman tersebut.

sekian pemberitahuan ini,
Infokom Bem AAKMAL

Minggu, 19 Mei 2013

Akademi Analis Kesehatan Malang Present :
Selamat Hari kebangkitan nasional Indonesia yang ke 105, semoga rasa nasionalisme kita tetap terjaga dan tetap sama seperti saat kita menuntut kemerdekaan bangsa ini.
Jaya Indonesiaku, Jaya Negeriku.

Jumat, 05 April 2013

Gangguan Faal (Fungsi) Hati Yang Sering Ditanyakan Oleh Penderita

Oleh : Prof. dr. Suwandhi Widjaja, Sp.PD, Ph.D

Penderita sering memperlihatkan kepada dokter hasil laboratorium yang mencatat adanya gangguan faal hati, kemudian meminta penjelasan dari hasil laboratorium bahkan memohon pengobatan atas gangguan faal hati tersebut.

Sebagai seorang dokter klinis kita tidak boleh lupa bahwa pertanyaan penderita itu sebenarnya mengacu pada diagnosis penyakit saya itu apa sebenarnya! Untuk bisa menjawab pertanyaan tadi dengan jitu, kita harus mengetahui bagaimana riwayat penyakitnya, simptomatologi serta riwayat yang relevan dengan kondisi klinisnya. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan, termasuk obat tradisionil, eksposisi dengan zat kimia/makanan juga perlu diperhatikan. Permeriksaan fisik untuk mencari tanda penyakit hati kronis seperti palmar erithema, jaundice, spider nevi dansebagainya sangat membantu dalam menganalisis hasil laboratorium tadi. Harus diingat bahwa kelainan faal hati, dapat juga dijumpai pada penyakit-penyakit lain diluar penyakit hati, misalnya penyakit kelenjar thyroid, payah jantung dan payah ginjal. Karena itu, kita memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya sehingga dapat memberikan kesimpulan dari hasil laboratorium tadi.

Faal Hati yang sesungguhnya.

Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya di rongga perut bagian kanan atas. Organ ini mempunyai peran yang penting karena merupakan regulator dari semua metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vital. Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid seperti estrogen.

Pada jaringan hati, terdapat sel-sel Kupfer, yang sangat penting dalam eliminasi organisme asing baik bakteri maupun virus. Karena itu untuk memperlihatkan adanya gangguan faal hati, terdapat satu deretan tes yang biasanya dibuat untuk menilai faal hati tersebut. Perlu diingat bahwa semua tes kesehatan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang berlainan, maka interpretasi dari hasil tes sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.

Tes Faal Hati

Karena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal hatipun beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak kita nilai.

Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak biasanya diperiksa albumin, masa protrombin dan cholesterol. Fungsi ekskresi/transportasi, diperiksa bilirubin, alkali fosfatase. ∂-GT. Kerusakan sel hati atau jaringan hati, diperiksa SGOT(AST), SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda (karsinoma sel hati), alfa feto protein. Kontak dengan virus hepatitis B yaitu; HBsAg, AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan virus hepatitis C yaitu; anti HCV, HCV RNA, genotype HCV.

Secara umum ada 2 macam gangguan faal hati.

1. Peradangan umum atau peradangan khusus di hati yang menimbulkan kerusakan jaringan atau sel hati.

2. Adanya sumbatan saluran empedu.

Aneka macam hasil tes faal hati yang terganggu.

Tes faal hati yang terjadi pada infeksi bakterial maupun virus yang sistemik yang bukan virus hepatitis. Penderita semacam ini, biasanya ditandai dengan demam tinggi, myalgia, nausea, asthenia dan sebagainya. Disini faal hati terlihat akan terjadinya peningkatan SGOT, SGPT serta ∂-GT antara 3-5X nilai normal. Albumin dapat sedikit menurun bila infeksi sudah terjadi lama dan bilirubin dapat meningkat sedikit terutama bila infeksi cukup berat. (lihat table 1)

Tes faal hati pada hepatitis virus akut maupun drug induce hepatitis. Faal hati seperti Bilirubin direct/indirect dapat meningkat biasanya kurang dari 10 mg%, kecuali pada hepatitis kolestatik, bilirubin dapat lebih dari 10 mg%. SGOT, SGPT meningkat lebih dari 5 sampai 20 kali nilai normal. ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat 2 sampai 4 kali nilai normal, kecuali pada hepatitis kolestatik dapat lebih tinggi. Albumin/globulin biasanya masih normal kecuali bila terjadi hepatitis fulminan maka rasio albumin globulin dapat terbalik dan masa protrombin dapat memanjang ( lihat tabel2)

Tes faal hati pada sumbatan saluran empedu. Bilirubin direct/indirect dapat tinggi sekali (>20 mg%), terutama bila sumbatan sudah cukup lama. Peningkatan SGOT dan SGPT biasanya tidak terlalu tinggi, sekitar kurang dari 4 kali nilai normal. ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebih dari 5 kali nilai normal. Kolesterol juga meningkat (lihat table 3).

Tes faal hati pada perlemakan hati (fatty liver). Albumin/globulin dan Bilirubin biasanya masih normal. SGOT dan SGPT meningkat sekitar 2 sampai 3 kali nilai normal demikian juga ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat sekitar ½ sampai 1 kali dari nilai normal . Kadar triglyserida dan kolesterol juga terlihat meninggi. Kelainan ini sering pada wanita dengan usia muda/pertengahan, gemuk dan biasanya tidak ada keluhan atau mengeluh adanya perasaan tak nyaman pada perut bagian kanan atas. Pada kasus perlemakan hati yang primer maka semua pertanda hepatitis C harus negatif. (lihat tabel 4)

Adanya pertanda hepatitis virus dalam darah penderita.

Penderita hepatitis A akut atau baru sembuh dari hepatitis A, ditandai dengan IgM anti HAV yang positif. Sedang IgG anti HAV positif sering ditemukan pada anak atau orang dewasa dari negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang jelek. Ini menandakan penderita pernah terinfeksi virus hepatitis A dimasa lalu. Karena itu prevalensi IgG HAV dapat dipakai sebagai indeks sanitasi lingkungan suatu negara.

Sembuh dari infeksi Hepatitis B, ditandai dengan menghilangnya HBsAg dan timbulnya anti HBs. Sedang IgM Anti HBc pos, berarti baru (recent) terinfeksi dengan hepatitis B.

Hepatitis B yang menahun.

1. Hepatitis kronis fase replikatip/toleran. Ditandai dengan HBsAg+, HbeAg+, HBVDNA+ ( kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hatinya normal.



2. Hepatitis kronis reaktif aktif (necro-inflamatory stage). Ditandai dengan HBsAg+, HBeAg+, HBVDNA+ (kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hati nya Abnormal, terutama SGOT/PT tinggi (>3X nilai normal), albumin/globulin biasanya masih normal, bilirubin dapat menigkat sedikit (< dari 3 mg%)



3. Hepatitis khronis B mutant. Disini HBsAg+, HBeAg negatif, tetapi anti HBe+, dan HBV DNA+. Liver fungsinya terganggu. Biasanya penderita ini, mempunyai penyakit hati yang lebih berat.



4. Hepatitis inaktif/integratif. HBsAg+, Anti HBe+, HBV DNA negatif atau dibawah < 103 copy/ml dan faal hatinya normal.



5. Sirosis hati B, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat (< dari 5 mg%), SGOT> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. HBsAg+, HBeAg/anti HBe dapat positif. HBV-DNA seringnya sudah negatif.

Hepatitis C

1. Sembuh dari hepatitis C, ditandai dengan anti HCV+, HCV-RNA – (negatif), faal hati yang normal.

2. Hepatitis C kronik, ditandai dengan Anti HCV+, HCV-RNA +, faal hati sebagian terbesar terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita.

3. Sirosis hati C, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat( < dari 5mg%), SGOT > SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. Anti HCV dan HCV-RNA positif.

Genotype hepatitis.

Pada hepatitis B ada 8 genotipe dan diberi nama abjad A sampai dengan H. Di Indonesia terutama genotipe B dan C. Hepatitis C ada 6 genotipe dan diberi nama angka 1 sampai 6. Dalam satu genotipe ada dibagi lagi menjadi sub-genotipe dan tambahan huruf kecil dari a sampai c. Di Indonesia yang terbanyak adalah genotipe 1b. (> 65%)

Kelainan faal hati yang tidak specific

Hal ini biasanya terjadi pada penderita penyakit hati yang telah mempengaruhi fungsi dari organ lain seperti ginjal, paru jantung dsb. Dalam hal seperti ini, gambaran klinis serta pemeriksaan penunjang seperti USG, CT scan dan ERCP (Endoscopy Retrograde Cholangio Pancreatography) atau bahkan biopsi hati biasanya diperlukan untuk menegakan diagnosisnya.

Hasil laboratorium faal hati yang normal pada penderita penyakit hati yang menahun.

Penderita kronik hepatitis B pada yang fase replikatif, inaktif/integratif sering menunjukan hasil laboratorium yang normal. Juga pada penderita hepatitis C (dengan HCV-RNA+), juga dapat menunjukan tes faal hati yang normal. Pada penderita sirosis hati yang kompensata juga sering mempunyai tes faal hati yang normal. Pada sirosis hati yang sudah lanjut sering kita mendapatkan kadar SGPT/SGOT normal, hal ini terjadi karena jumlah sel hati pada sirosis berat sudah sangat kurang sehingga kerusakan sel hati relatif sedikit. Tapi kadar bilirubin akan terlihat meninggi dan perbandingan albumin/globulin akan terbalik. Bila kita cermati lebih teliti maka kadar SGOT akan lebih tinggi SGPT.

Pelaporan hasil petanda hepatitis virus secara kuantitatif dan kualitatif.

1. Hepatitis B.

Pemeriksaan kualitatif selalu lebih sensitif dari pada pemeriksaan kuantitatif. Cara pemeriksaan kuantitiatif hepatitis B dikerjakan dengan bermacam cara dan tiap cara mempunyai sensitivitas tertentu dan juga pelaporannya dapat memakai satuan tertentu. Lihat tabel 5. Hasil kuantitiatif hepatitis B diatas 105 copy/ml dianggap batas untuk diobati.

2. Hepatitis C.

Juga pemeriksaan kualitatif lebih sensitif dari kuantitatif. Ada bermacam cara pemeriksaan kuantiatif HCV dan mempunyai rentang sensitivitas yang berbeda. Hasil kuantitatif dari 1 cara pemeriksaan kuantitatif HCV, tidak dapat disamakan hasilnya dengan pemeriksaan HCV dengan cara yang lain. Tabel 6

Penyakit yang jarang tapi menunjukan gangguan faal hati
Penyakit thyroid/kelenjar gondok.
Penyakit hati auto immune (AIH)
Wilson disease
Alpha-1-antitrypsisn deficiency
Celiac disease
Muscle disorders

Rabu, 27 Maret 2013

Coming soon...
The first in Indonesia or in the world "DISASTER MEDICAL RESCEU".
supported by AIPTINAKES and BASARNAS eastern Java and all medical colleges in East Java.with participants from all medical students in East Java even as ASEAN

Prepare yourself to welcome this event
This figure is only an introduction ....

wait and continue to follow the news


https://www.facebook.com/groups/IKMIndonesia/

Kamis, 21 Maret 2013

ARTI LAMBANGArti Lambang BadanSAR Nasional




ARTI LAMBANGArti Lambang BadanSAR Nasional



Keterangan :

Delapan penjuru mata angin dengan warna merah putih mengandung arti dan makna bahwa Badan SAR Nasional dalam mengemban tugas di bidang kemanusiaan senantiasa menitikberatkan pada kecepatan dan ketepatan serta dilaksanakan dengan penuh ketulusan (warna putih) dan keberanian (warna merah).

Awan, gunung dan 5 ombak di laut mengandung arti dan makna bahwa dalam menjalankan tugasnya Badan SAR Nasional melingkupi segala medan tugas; Awan menggambarkan lingkup medan tugas udara, gunung menggambarkan lingkup medan tugas darat, ombak di laut menggambarkan lingkup medan tugas di air yang dilandasi dengan kelima sila dalam Pancasila.

Pita bertuliskan ”INDONESIA” mempunyai arti bahwa Badan SAR Nasional merupakan lembaga pemerintah Indonesia yang melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan.









Arti Logo Badan SAR Nasional








Keterangan :

DASAR. Warna kuning hijau adalah warna "pare anom" yang menurut sejarah dan tradisi bangsa Indonesia Menandakan kesuburan Tanah Air kita yang diperuntukkan kesejahteraan rakyat. Wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke terdiri dari 13.677 pulau/ kepulauan pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra, dengan mengandung kekayaan bumi dan air.

BINTANG. Jumlah bintang sebanyak 5 buah menggambarkan bahwa Pancasila merupakan falsafah Negara Republik Indonesia dan sebagai pandangan hidup dari bangsa kita, yang mana pada sila kedua ialah "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" merupakan ciri khas tugas SAR Nasional yang selalu berkaitan dengan keempat sila lainnya.

SAR NASIONAL. Tulisan SAR Nasional dengan warna merah sebagai ketegasan dalam melaksanakan tugas kemanusiaan yang meliputi seluruh wilayah dengan tekad para petugasnya untuk bertindak dengan cepat, tepat dan berani setiap saat diperlukan.

AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM. Namun demikian, sila pertama dari Pancasila sebagai suatu keyakinan dari setiap petugas SAR bahwa segala tugas ini diridhoi Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap berdoa "Semoga Selamatlah Alam Semesta".

Selasa, 05 Maret 2013

Cacing filaria (Wuchereria bancrofti)



A.        Klasifikasi Cacing filaria (Wuchereria bancrofti)
Wuchereria bancrofti atau disebut juga Cacing Filaria adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Nemathelminthes. Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filarial. Cacing filaria penyebab penyakit kaki gajah  berasal dari genus wuchereria dan brugia. Di Indonesia cacing yang dikenal sebagai penyebab penyakit tersebut adalah wuchereria bancrofti,  brugia malayi, dan brugia timori.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Classis   :  Secernentea
Ordo      :  Spirurida
Upordo  :  Spirurina
Family   :  Onchocercidae
Genus    :  Wuchereria                              
Species  :  Wuchereria bancrofti

B.        Morfologi dan siklus hidup cacing filaria
Ciri-ciri cacing filaria
Cacing dewasa (makrofilaria), berbentuk  seperti benang berwarna putih kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk seperti benang berwarna putih susu. Cacing dewasa hidup dalam pembuluh kelenjar limfa. Cacing betina ukurannya 65-100 mm x 0.25mm dan ekornya lurus berujung tumpul, sedangkan cacing jantan berukuran 40mm x 0.1mm dan ekor melingkar. Cacing betina mengeluarkan microfilaria. Microfilaria bersarung berukuran panjang kurang lebih 250 mikron dan pada umumnya ditemukan dalam darah tepi pada waktu malam(periodisitas nocturna). (rosdiana safar 2010)
Siklus hidup cacing filaria (wuchereria bancrofti)
      Vector dari cacing filaria adalah nyamuk Culex (cx.  Quinquifafasciatus), Anopheles, dan Aedes. Nyamuk menghisap darah manusia yang mengandung microfilaria waktu malam hari. Dalam lambung, nyamuk microfilaria akan berubah menjadi larva yang berbentuk gemuk dan pendek (stadium 1), lalu pindah ke thorax nyamuk menjadi larva yang berbentuk gemuk dan panjang(stadium 2), kemudian masuk ke kelenjar ludah nyamuk membentuk larva yang panjang dan halus(stadium 3). Bila nyamuk menggigit manusia maka nyamuk (stadium 3)akan dimasukkan ke pembuluh darah dan pembuluh limfa manusia menjadi nyamuk (stadium4). Kemudian (stadium4) akan menuju kelenjar limfa dan menjadi dewasa jantan dan betina yang disebut  (stadium5). Setelah cacing dewasa kawin dikelenjar limfa maka yang betina akan melahirkan microfilaria. Lingkaran hidup didalam tubuh manusia mulai (stadium3) masuk kedalam tubuh manusia sampai ditemukan microfilaria didarah perifer, berlangsung dalam waktu 10-14 hari.(rosdiana safar 2010)

C.        Prinsip patologis/mekanisme penyakit filariasis
Penyakit filariasis atau biasa disebut dengan penakit kaki gajah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filarial yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Tetapi tidak semua pengandung w.bancrofti ini menjadi sakit. Microfilaria pada umumnya tidak menimbulkan kelainan, namun yang menyebabkan gejala ialah cacing dewasa,bermula dari inflamasi saluran limfe akibat dilalui cacing filaria dewasa (makrofilaria). Cacing dewasa ini melalui saluran limfe aferen atau sinus-sinus limfe sehingga menyebabkan dilatasi limfe pada tempat-tempat yang dilaluinya. Dilatasi ini mengakibatkan banyaknya cairan plasma yang terisi dari pembuluh darah yang menyebabkan penebalan pembuluh darah di sekitarnya.
Akibat kerusakan pembuluh, akan terjadi infiltrasi sel-sel plasma, esosinofil, serta makrofag di dalam dan sekitar pembuluh darah yang terinfeksi. Nah, infiltrasi inilah yang menyebabkan terjadi proliferasi jaringan ikat dan menyebabkan pembuluh limfe di sekelilingnya menjadi berkelok-kelok serta menyebabkan rusaknya katup-katup di sepanjang pembuluh limfe tersebut. Akibatnya, limfedema dan perubahan statis-kronis dengan edema pada kulit di atas pembuluh tersebut menjadi tak terhindarkan lagi.
Jadi, jelaslah bahwa biang keladi edema pada filariasis ialah cacing dewasa (Makrofilaria) yang merusak pembuluh limfe serta mekanisme inflamasi dari tubuh penderita yang mengakibatkan proliferasi jaringan ikat di sekitar pembuluh. Respon inflamasi ini juga diduga sebagai penyebab granuloma dan proliferatif yang mengakibatkan obstruksi limfe secara total. Ketika cacing masih hidup, pembuluh limfe akan tetap paten, namun ketika cacing sudah mati akan terjadi reaksi yang memicu timbulnya granuloma dan fibrosis sekitar limfe. Kemudian akan terjadi obstruksi limfe total karena karakteristik pembuluh limfe bukanlah membentuk kolateral (seperti pembuluh darah), namun akan terjadi malfungsi drainase limfe di daerah tersebut.
                                                                                      
D.        Epidemiologi  cacing filaria (wuchereria bancrofti)

 Wuchereria bancrofti endemis di 78 negara dan mempengaruhi 128 juta orang di seluruh dunia Nematoda ini tersebar luas di seluruh zona lembab dan tropis di Asia, Afrika, Amerika dan kepulauan pasifik dan sering terjadi pada daerah dengan tingkat ekonomi miskin. Wuchereria bancrofti adalah agen menular. Dalam 91% kasus LF. LF juga diakui sebagai yang kedua nyamuk paling mematikan setelah malaria. Sampai saat ini 44juta oang mengalami penyakit klinis, namun 76 juta menderita pra klinis kerusakan ginjal dan system limfatik. Sebanyak 1.3 miliar orang di daerah endemic diperkirakan beresiko membangun LF etiap tahun, meskipun tidak fatal tetapi bias menyebabkan cacat permanen, kelemahan, dan morbiditas kronis. Vector control dan distribusi obat obtan telah membuktikan langkah efektif dalam pengurangan epidemic.

E.         Diagnosa, Pencegahan dan Pengobatan Filariasis

      Diagnosa Filariasis
Kita bisa mendiagnosa seseorang terserang penyakit kaki gajah berdasarkan gejala-gejala klinis akut atau kronis melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pada jari si penderita. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pada pada pukul 20.00 waktu setempat. Karena pada saat malam hari mikrofilaria terdapat didalam darah tepi penderita. Jika memang ditemukan mikrofilaria didalam darah si penderita, maka orang tersebut telah dinyatakan terserang penyakit kaki gajah (filariasis). Jika seseorang telah terserang filariasis akut, maka gejala-gejala klinis yang akan tampak antara lain :
1.      Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila si penderita beristirahat dan muncul lagi jika si penderita bekerja berat.
2.      Pembengkakan kelenjar getah bening, sehingga terlihat bengkak didaerah lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
3.      Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas.


Sedangkan untuk gejala klinis filariasis kronis yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar (elephantiasis skroti). (http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Penyakit%20Kaki%20Gajah%20(Filariasis)&&nomorurut_artikel=372)

Pencegahan filariasis
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberantas nyamuk yang berperan sebagai vector yang hidup pada air kotor, serta menghindari diri dari gigitan nyamuk misalnya dengan memasang kelambu saat tidur, menyemprot obat nyamuk pada ruangan atau mengoleskan obat nyamuk pada tubuh agar mengurangi frekuensi gigitan nyamuk dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis. Tetapi dari semua cara tersebut juga harus dilakukan 3M untuk lebih efektifnya.


Pengobatan filariasis
         Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. Hingga saat ini, DEC adalah satu-satunya obat yang efektif, aman, dan relatif murah. Untuk filariasis akibatWuchereria bankrofti, dosis yang dianjurkan 6 mg/kg berat badan/hari selama 12 hari. Sedangkan untuk filariasis akibatBrugia malayi dan Brugia timori, dosis yang dianjurkan 5 mg/kg berat badan/hari selama 10 hari. Efek samping dari DEC ini adalah demam, menggigil, sakit kepala, mual hingga muntah. Pada pengobatan filariasis yang disebabkan oleh Brugiamalayi dan Brugia timori, efek samping yang ditimbulkan lebih berat. Sehingga, untuk pengobatannya dianjurkan dalam dosis rendah, tetapi pengobatan dilakukan dalam waktu yang lebih lama. Pengobatan kombinasi dapat juga dilakukan dengan dosis tunggal DEC dan Albendazol 400mg, diberikan setiap tahun selama 5 tahun. Pengobatan kombinasi meningkatkan efek filarisida DEC.
Obat lain yang juga dipakai adalah ivermektin. Ivermektin adalah antibiotik semisintetik dari golongan makrolid yang mempunyai aktivitas luas terhadap nematoda dan ektoparasit. Obat ini hanya membunuh mikrofilaria. Efek samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding DEC. Terapi suportif berupa pemijatan juga dapat dilakukan di samping pemberian DEC dan antibiotika, khususnya pada kasus yang kronis. Pada kasus-kasus tertentu dapat juga dilakukan pembedahan.

PENGERTIAN HYGIENE DAN SANITASI


A. Hygiene
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
1. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
2. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
3. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
4. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.
5. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
6. Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu:
Yang menyangkut individu (personal hygiene)
Yang menyangkut lingkungan (environment)
Hygiene is a concept related to medicine as well as to personal and professional care practices related to most aspects of living although it is most often associated with cleanliness and preventative measures.

B. Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3. Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention of diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of transmission.
5. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat.

Jadi dalam hal ini hygiene ditujukan kepada orangnya, sedangkan sanitasi ditujukan kepada lingkungannya.
Hygiene : Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia.
Sanitasi : Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita, misalnya:
Mencegah penyakit menular
Mencegah kecelakaan
Mencegah timbulnya bau tidak sedap
Menghindari pencemaran
Mengurangi jumlah (persentase sakit)
Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman

C. Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi

Ruang lingkup hygiene meliputi:
1. Hygiene perorangan
2. Hygiene makanan dan minuman

Ruang Lingkup Sanitasi
Ruang lingkup sanitasi yang terkait dengan kesehatan meliputi antara lain :
§ Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang bersih dan baik.
§ Melindungi setiap orang dari faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan   terhadap kesehatan fisik maupun mental.
§ Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular.
§ Mencegah terjadinya kecelakaan dan menjamin keselamatan kerja. 

Sabtu, 23 Februari 2013

Apa Penyebab Kanker Serviks?



Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak nomor tiga di dunia. Bahkan di Indonesia saja, setiap satu jam seorang wanita meninggal karena kanker ini. Kanker servik disebut juga "silent killer" karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi. Perjalanan dari infeksi virus menjadi kanker membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 10-20 tahun. Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai pada tahap pra-kanker tanpa gejala. Oleh karena itu pengertian kanker serviks mutlak dipahami oleh kaum wanita di Indonesia.

Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV atau virus papiloma manusia). Sekitar 70% kejadian kanker serviks merupakan akibat dari HPV 16 dan HPV 18. Awalnya sel kanker berkembang dari serviks / mulut rahim yang letaknya berada di bawah rahim dan di atas vagina. Oleh sebab itu kanker serviks disebut juga kanker leher rahim atau kanker mulut rahim. Di mulut rahim ada dua jenis sel, yaitu sel kolumnar dan sel skuamosa. Sel skuamus ini sangat berperan dalam perkembangan kanker serviks. Lihat gambar di bawah untuk mendapat gambaran tentang stadium kanker serviks:
Stadium kanker serviks
Kanker serviks dapat terjadi jika infeksi HPV tidak sembuh dalam waktu yang lama. Apalagi dengan sistem imun atau kekebalan tubuh yang rendah, infeksi akan mengganas dan menyebabkan sel kanker. Virus ini dapat menyebar melalui sentuhan: misalnya, ada virus HPV di tangan Anda, lalu Anda menyentuh daerah genital, maka daerah serviks Anda dapat terinfeksi. Atau bisa juga dari kloset di WC umum yang sudah terkontaminasi virus (jadi sebelum duduk, Anda harus selalu membersihkan dengan alkohol). Selain itu, ada sejumlah faktor risiko atau penyebab kanker serviks:
  • Wanita berusia di atas 40 tahun lebih rentan terkena kanker serviks. Semakin tua maka semakin tinggi risiko.
  • Faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Namun hal ini bukan berarti jika keluarga Anda bebas kanker serviks maka Anda tidak akan terkena! Anda harus tetap berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan.
  • Hubungan seksual di usia yang terlalu muda, berganti-ganti partner seks, atau berhubungan seks dengan pria yang sering berganti pasangan. Virus HPV dapat menular melalui hubungan seksual. Seandainya seorang pria berhubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker servik, kemudian pria tersebut berhubungan sex dengan Anda, maka virus HPV dapat menular dan menginfeksi Anda.
  • Memiliki terlalu banyak anak (lebih dari 5 anak). Pada saat Anda melahirkan secara alami, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks, yang dapat memicu aktifnya sel kanker. Semakin sering janin melewati serviks, semakin sering trauma terjadi, semakin tinggi resiko kanker serviks.
  • Keputihan yang berlangsung terus-menerus dan tidak diobati. Ada dua macam keputihan, yaitu normal dan tidak normal. Pada keputihan yang normal, lendir berwarna bening, tidak bau dan tidak gatal. Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, artinya keputihan Anda tidak normal. Segera konsultasi dengan dokter!
  • Membasuh atau membersihkan genital dengan air yang tidak bersih, misalnya air sungai atau air di toilet umum yang tidak terawat. Air yang kotor banyak mengandung kuman dan bakteri.
  • Pemakaian pembalut wanita yang mengandung bahan dioksin (bahan pemutih yang dipakai untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas).
  • Daya tahan tubuh yang lemah, kurangnya konsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat. Kebiasaan merokok juga menambah risiko kanker serviks.

Propolis —- Sejuta Manfaat Dari Enzim Lebah



Propolis merupakan zat yang dihasilkan lebah yang fungsinya di alam sebagai pelindung sarang lebah dari serangan bakteri. Namun, tidak hanya bermanfaat bagi lebah, propolis ternyata juga mambawa banyak manfaat bagi manusia.
I Made Artika, dosen jurusan Biokimia FMIPA, IPB, menjelaskan propolis merupakan senyawa kimia alami berupa resin yang dihasilkan lebah. Secara alami, propolis digunakan untuk membangun sarang lebah sekaligus untuk mensterilkan sarang dari mikroba seperti bakteri.
Popolis digunakan untuk merekatkan dan menambal sarang lebah yang bocor sehingga melindungi sarang dari gangguan luar. “Cara lebah menghasilkan propolis yaitu dengan mengumpulkan makanan dari berbagai pucuk-pucuk tanaman di sekitar lebah tinggal. Pucuk itu ia kunyah dan bercampur dengan enzim di dalam tubuh lebah dan ia keluarkan lagi untuk digunakan di sarang,” terangnya.
Jenis senyawa kimia propolis sangat beragam hingga mencapai 300 jenis. Untuk meneliti jenis senyawa kimia ini digunakan teknik GCMS (gas chromatograph nass spectroscopy). Setelah diteliti, ternyata di dalam propolis terkandung zat besi, vitamin B kompleks, provitamin A, vitamin C, vitamin E, asam amino, mineral, terpena, dan bermacam bioflavonoid. Dari ratusan senyawa kimia ini, yang populer adalah bioflavonoid dan terpena serta turunannya. Bioflavonoid ini memiliki sifat antioksidan dan juga antibakteri.
Pertemuan peneliti dan ahli perlebahan dunia di 2007 menyimpulkan ada 79 manfaat popolis bagi kesehatan, antara lain untuk penyembuhan asma, bronkhitis, hipertensiasam uratrematikkanker,tumor, dan jantung. Propolis juga mencegah proses infeksi virus, jamur, dan parasit lainnya ke dalam tubuh manusia.
Pertemuan itu juga menyebutkan bahwa satu tetes bioflavonoid setara dengan bioflavonoid yang terdapat di 500 buah jeruk. Selain itu, propolis mengandung asam cafeic acid phenetyl esther yang berperan membasmi sel kanker. Cara asam tersebut membunuh sel kanker adalah dengan menekan DNA-RNA virus tanpa merusak sel-sel lain di luar sel kanker.
Dr Bent Havsteen dari University of Kiel, Jerman, pada 1987 menemukan fungsi rutin dari propolis di dalam tubuh, yaitu merangsang tubuh menghasilkan imunitas (kekebalan), menguatkan dinding sel, menguatkan dinding pembuluh darah, serta melembutkan saluran darah sehingga pembuluh darah lebih kenyal.
Para peneliti juga menyimpulkan propolis tidak beracun seperti obat dari bahan kimia, namun akan menimbulkan efek tidak baik bagi orang yang memang sejak lahir sudah alergi terhadap lebah dan produk yang dihasilkan lebah. Banyak sekali khasiat baiknya ya! wan / L-2
Sumber: Koran Jakarta, Tgl. 5 Juli 2011

Penyakit-penyakit yang Menyebabkan Kemandulan


Belum datangnya calon buah hati kerap membuat pasangan suami istri merasa sedih. Apalagi yang sudah lebih dari setahun menikah. Cap kemandulan membuat tekanan secara emosional. Padahal sesungguhnya kemandulan bukanlah vonis yang tak dapat diubah. Untuk mengatasinya tentu perlu diketahui penyebabnya sulitnya mendapatkan kehamilan.
Proses pembuahan umumnya akan berjalan lebih optimal bila pasangan suami istri berada dalam kondisi yang sehat dan bebas dari penyakit-penyakit yang menyebabkan kemandulan. Jadi bila kehamilan tak juga datang sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter agar segera diketahui penyebabnya.
Kemandulan bukan hanya terjadi pada wanita, pria pun bisa didiagnosis menderita kemandulan. Seorang pria bisa didiagnosa mandul bila tidak ditemukan sperma dalam cairannya. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Kerusakan pada testis sebagai organ tubuh yang memproduksi sperma jelas akan menghambat pembentukan sperma. Kerusakan tersebut bisa disebabkan oleh serangan kuman-kuman. Selain itu gangguan pada organ untuk menyalurkan sperma membuat sperma tidak bisa mencapai sel telur. Selain itu beberapa penyakit infeksi, kekurangan gizi dan hormon serta gangguan pada fungsi hati juga bisa mempengaruhi kualitas dan kuantitas sel sperma yang diproduksi.
Pada wanita, penyakit-penyakit yang menyebabkan kemandulan jauh lebih bermacam-macam daripada pria. Tentu bisa dimaklumi, karena organ reproduksi wanita juga sangat kompleks. Infeksi pada indung telur sebagai tempat produksi sel telur akan menghambat pelepasan sel telur. Begitu pula bila tuba falopii yang berfungsi sebagai saluran sel telur ke rahim terkena infeksi. Infeksi pada tuba falopii menyebabkan sel telur yang sudah diproduksi oleh ovarium tidak bisa meluncur ke rahim untuk menjalani proses pembuahan. Sedangkan infeksi pada rahim juga akan menghalangi proses pembuahan oleh sel sperma. Munculnya jaringan parut akibat terkena penyakit menular seksual akan mengganggu kesehatan organ-organ reproduksi pada wanita ikut menjadi salah satu penyebab terhalangnya pertemuan sel telur dengan sperma.
Tapi tak perlu terlalu khawatir, berbagai penyakit-penyakit yang menyebabkan kemandulan tersebut bisa diatasi dengan tuntas bila berkonsultasi dengan para pakar kesehatan.

Wallpaper Jadwal Arema ISL Musim 2013, Download Sekarang


Arema Indonesia yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) akan mengarungi jadwal panjang selama musim kompetisi 2013. Berikut jadwal Arema ISL selama satu musim kompetisi dalam bentuk wallpaper, download sekarang juga!!!
Putaran pertama
Putaran kedua
Wallpaper ini dapat didownload untuk digunakan pada PC atau notebook Anda. Anda pun bisa mengirim artwork desain wallpaper hasil kreasi anda sendiri untuk ditampilkan di ongisnade.co.idmelalui email redaksi@ongisnade.co.id(ico/adi)

Kelahiran IMATELKI di Kota Budaya-Solo



New Release, IMATELKI
Sesuatu yang bermakna membutuhkan tempat baginya untuk menjadi hal yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain di sekitarnya. Founding place will be the first time to belong and born for another organisation with the same basic. Kehadiran Imatelki dirasa merupakan jawaban dari segala kegundahan dan harapan para alumni maupun mahasiswa Analis Kesehatan dari seluruh nusantara akan keberadaan mereka sebagai tenaga kesehatan. Imatelki resmi didirikan pada Minggu, 15 April 2012 bertempat di Universitas Setia Budi Surakarta. Kongres Pertama diadakan pada Senin, 16 April 2012 bertempat di Aula Gedung Asrama Haji Donohudan Surakarta. Imatelki kepanjangan dari Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia. Imatelki merupakan langkah awal yang bagus untuk memajukan analis kesehatan terutama untuk mewadahi mahasiswanya agar lebih berkembang dan diperhatikan dengan masa depan yang lebih baik.
Ini merupakan kongres pertama pendirian Imatelki sebagai organisasi baru untuk mewadahi para mahasiswa Analis Kesehatan melakukan komunikasi dan bertukar informasi. Seperti dikutip dari Ketua Panitia Kongres Imatelki, Arif Fudin dari Universitas Setia Budi mengatakan bahwa Imatelki merupakan wadah yang berskala nasional bagi seluruh mahasiswa Analis Kesehatan untuk memfasilitasi seluruh anggota agar lebih baik kedepannya sekaligus supaya keberadaan Analis Kesehatan lebih dapat berkembang dari yang sebelumnya. Pendirian Imatelki lebih difokuskan untuk mengorganisir para mahasiswa Analis Kesehatan seluruh Indonesia dalam mengatasi segala persoalan yang menyangkut kiprah Analis Kesehatan dalam bangku perkuliahan.
Kehadiran Imatelki terasa sangat diperlukan bagi para Analis Kesehatan untuk lebih dapat memperjuangkan nasibnya dalam menekuni pendidikan sebagai seorang tenaga medis dibawah naungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Imatelki digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta yang diketuai oleh Akhmad Rianor Asrari Puadi. Tujuan pendirian Imatelki adalah karena kekosongan wadah nasional untuk mahasiswa Analis Kesehatan, membangun jaringan, informasi, serta rasa bersama untuk berubah dengan tujuan akhir terciptanya SDM Analis Kesehatan yang lebih baik, dan sebagai sarana publik untuk lebih mengenal Analis Kesehatan sekaligus branding image, kata Akhmad Rianor. Pendirian Imatelki merupakan sebuah tujuan yang ingin disampaikan untuk lebih menegaskan keberadaan tenaga Analis Kesehatan di Indonesia. Dimana organisasi ini berskala nasional dan akan mampu menjadi tempat para mahasiswa analis kesehatan untuk lebih mengembangkan pemikiran mereka dalam berorganisasi dan memperoleh banyak pengalaman untuk saling bertukar pikiran tentang segala masalah yang dihadapi setiap analis masing-masing daerah akan isu-isu yang sedang marak baik secara nasional maupun daerah.
Imatelki diresmikan oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat Patelki, Bapak Entuy Kurniawan S.Si, MKM.; Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi, Bapak Ratno Agung S., S.Si., M.Sc.; dan Wakil Rektor III Universitas Setia Budi, Bapak Narimo ST.MM.. Kedudukan Imatelki secara resmi berada dalam naungan Patelki. Patelki adalah organisasi nasional yang menaungi para alumni atau seorang Analis Kesehatan yang sudah bekerja, sedangkan Imatelki adalah organisasi yang menaungi para mahasiswa Analis Kesehatan dalam menempuh studi di kampus. Patelki sangat menyambut baik kelahiran Imatelki, seperti yang disampaikan oleh Ketua Patelki Pusat Bapak Entuy K. yang memberikan pernyataannya pada saat acara Seminar Nasional Imatelki tanggal 15 april 2012 di Aula Gedung Universitas Setia Budi Surakarta.
Kongres pertama IMATELKI diikuti oleh berbagai Universitas di Indonesia. Setiap universitas diminta untuk mengirimkan 2 wakil mahasiswanya untuk mengikuti kongres ini dan disambut dengan baik oleh universitas yang menerima undangan. Terdapat 39 peserta dari jumlah total yang diundang. 28 peserta berasal dari berbagai universitas daerah lain dan 11 peserta merupakan perwakilan dari mahasiswa Analis Kesehatan Universitas Setia Budi. 28 peserta tersebut berasal dari Poltekkes Jakarta 3, Stikes Kesosi (Kesetiakawanan Sosial Indonesia) Jakarta, Akademi Analis Kesehatan An-Nashr Cirebon, Poltekkes Semarang, Akademi Analis Kesehatan Pekalongan, Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta, Poltekkes Jogjakarta, Akademi Analis Kesehatan Manggala Jogjakarta, Stikes Guna Bangsa Jogjakarta, Stikes ICME Jombang, Akademi Analis Kesehatan YPM Sidoarjo, Stikes Wira Medika Bali, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, dan Akademi Analis Kesehatan Banda Aceh. Kehadiran mereka sudah cukup mewakili para peserta lain untuk pendirian organisasi ini.
Kongres dipimpin oleh 2 presidium dari 2 universitas yang berlainan dengan jalan voting untuk suara terbanyak. Kongres dipimpin oleh Arif Fudin dari Universitas Setia Budi dan Ana Maria Ika Dewi dari Poltekkes Semarang yang berlangsung lancar dengan acara pembahasan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga sebagai agenda utama. Dari jumlah peserta dibagi menjadi 2 komisi yaitu komisi A dan Komisi B, dimana Komisi A membahas tentang Anggaran Dasar Imatelki dan Komisi B membahas tentang Anggaran Rumah Tangga Imatelki. Pembahasan AD/ART merupakan fondasi penting bagi sebuah organisasi agar berdiri kokoh dan sebagai dasar sebuah organisasi. “Pembangunan organisasi tanpa AD/ART bagaikan membangun rumah tanpa fondasi, setinggi apapun tidak akan kokoh” ujar Ana Maria. Hasil kongres secara umum menghasilkan AD/ART, pembentukan struktural sementara dan pembahasan tentang adanya Rakornas Imatelki. Pembentukan struktural pengurus terdiri dari koordinator tiap provinsi yang hadir untuk sementara. Koordinator pusat Imatelki dipegang oleh Akhmad Rianor Asrari Puadi sebagai penggagas Imatelki. Dari Jakarta dikoordinasi oleh Puput dari Poltekkes Jakarta 3, Jawa barat dipegang oleh Jejen Iskandar dari AAK An-Nashr Cirebon, dari Jawa Tengah dipegang oleh Arif Dharmawan dari AAK Nasional Surakarta, Jawa Timur dipegang oleh Alvan Arif dari Stikes ICME Jombang, D.I.Yogyakarta oleh Restu Hairul Saban dari Poltekkes Jogjakarta, Aceh oleh Rizki Akbar dari AAK Banda Aceh, Bali oleh Kumbara dari Stikes Wira Medika, dan Kalimantan oleh Imam Wahyudi dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Pembahasan kongres juga menyinggung tentang akan diadakannya Rakernas Imatelki pertama sebagai tindak lanjut dari kongres yang telah berlangsung. Rakernas Pertama akan diadakan sekitar 3-4 bulan kedepan di Jakarta. Pemilihan Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan Rakernas Pertama berdasarkan letak kota Jakarta sebagai ibu kota negara dan strategis untuk lebih mengenalkan Imatelki kepada mayarakat luas. Agenda yang akan dibahas dalam Rakernas Pertama tersebut diantaranya pembentukan struktural lengkap pengurus Imatelki, pembahasan Program Kerja Imatelki, pembahasan tentang isu-isu pendidikan yang berkembang serta memperjuangkan keberadaan Analis Kesehatan di Indonesia.
Sebagai organisasi dibawah naungan Patelki, hasil dari kongres Imatelki akan dibawa, diangkat dan dilaporkan dalam Rakernas Imatelki tanggal 22-25 Mei di Hotel Aston Bali yang akan dihadiri oleh DPC, DPW, dan DPP Patelki.
Dengan adanya Imatelki semoga bisa menjadi batu loncatan untuk kedepan agar segala masalah dan keluh kesah dalam dunia Analis Kesehatan dapat lebih terorganisir dan dapat teratasi dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku.